Sepi dan Ramai



Aku bosan dalam kesepian.
Setidaknya, walau aku sendiri masih ada langit yang mampu bercerita.
Tentang hujan yang diturunkannya saat aku berair mata.
Tentang teriknya di saat aku penuh semangat nyata.
Tentang bulan dan bintang saat aku sedang merenungkan karya.

Sayangnya aku benci keramaian.
Pernah ada di mana aku diajak sahabat untuk menonton konser musik.
Tapi aku tidak menikmatinya, justru malah mengamatinya.
Memikirkan pola para penikmat fanatisme.
Sampai berasumsi potensi kejahatan di balik keramaian

Ironi
Aku merasa sepi dalam ramai
Aku merasa ramai dalam sepi
Dalam sepi aku berlari menuju keramaian
Dalam ramai aku menepi dalam kesepian

Lucu
Aku dicari saat sepi menyelimuti
Aku dihina saat ramai mengelilingi
Kesepian ku diusik saat malam
Keramaian ku diredam saat siang

Mungkin
Aku butuh wadah pembuangan, Bukan sekadar goresan tulisan
Aku butuh teman sepemikiran, Dalam menaklukan malam
Aku butuh tempat kembali, Ke tempat di mana ku diakui

Leave a comment